Forkot, Banda Aceh – Dema FTK Uin Ar Raniry menggelar Iftar Jama’i dan santunan anak yatim bertepatan 12 Ramadhan 1445 H/ 2024 Masehi Pada Sabtu 23 Maret 2024, kegiatan ini mengusung tema ”Berkah Ramadhan Hilangkan Perbedaan Rajut Kebersamaan”.
Ketua Panitia kegiatan Anisa Putri menjelaskan bahwa ada 5 orang anak yatim yang disantuni berasal dari SDIT Cendikia dan 5 orang anak yatim penduduk sekitaran Rukoh Banda Aceh.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Dekan 3 Dr. Mumtazul Fikri S.Pd.i, Demisioner DEMA FTK beserta Pengurus Dema FTK. Terjalinnya silaturahmi antara pengurus DEMA FTK 2023/2024 dengan Demisioner pengurus DEMA FTK 2022/2023 dimana Memperpanjang usia adalah dengan bersilaturahmi.
“Berbagi santunan anak yatim ini banyak pihak yang ikut membantu, baik dari civitas akademika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) serta para donatur dan beberapa sponsor salah satunya bantuan 10 buah al-qur’an dari yayasan Yakesma.
“Alhamdulillah dengan tambahan para donatur dan civitas akademika FTK Uin Ar Raniry, kami bisa menebar kepedulian dan kecintaan kepada Anak Yatim khususnya di Banda Aceh.
Kegiatan Santunan ini diberikan kepada yatim berupa Al-Quran, Sarung, dan santunan dana tunai,” kata Zulfadlan Asra selaku ketua umum DEMA FTK 2024
Kegiatan DEMA Berbagi ini di lakukan selama 2 hari, hari pertama santunan anak yatim dan hari kedua berbagi takjil, Dalam kegiatan ini juga diadakan tausiyah yang diisi oleh Wakil Dekan 3 Ustadz Mumtazul Fikri, S.Pd.i,MA, sekaligus membuka acara Iftar Jama’i dan santunan anak yatim.
Dalam Ceramahnya, Ustadz Mumtazul Fikri, mengatakan “Jihadnya pemuda dulu berbeda dengan jihadya pemuda sekarang, Jihadnya pemuda dulu dengan mengangkat senjata dan berperang, sedangkan jihadnya pemuda sekarang yaitu dengan belajar”.
Semangat saling berbagi dan saling menyayangi antar sesama harus selalu dilakukan setiap saat terlebih lagi di bulan suci Ramadhan ini. Apalagi sedekah dibulan Ramadhan pahalanya dilipat gandakan oleh Allah SWT.{**}
Sumber : Rizki Maulizar
Editor : Ahmad Muchtarom
