
Forkot, Kabupaten Serang – Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Literasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kelompok 103 mendorong minat baca anak-anak di Desa Pabuaran dengan mengadakan Literacy dan Fun Competition (3/8).
Tidak hanya melatih kemampuan membaca dan berpikir kritis, tetapi juga mengajak anak-anak dan warga sekitar untuk bersenang-senang bersama.
Acara ini menjadi momen yang penuh keceriaan sekaligus sebagai sarana edukasi pentingnya budaya membaca sejak dini.
Literacy dan Fun Competition adalah suatu ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKM Tematik Literasi Untirta kelompok 103 di Desa Pabuaran.
Perlombaan ini terdiri dari dua kategori lomba, yaitu lomba literasi dan non-literasi. Lomba literasi mencakup lomba mewarnai khusus untuk anak-anak usia dini hingga anak-anak kelas 3 SD, lomba bercerita dan lomba mengulas buku yang ditujukan untuk anak-anak kelas 4 hingga kelas 6 SD.
Tidak lupa juga terdapat perlombaan literasi berbasis spiritual seperti lomba Adzan dan lomba melafalkan Doa-doa yang tidak kalah menarik.
Sementara itu, lomba non-literasi mencakup berbagai perlombaan seru yang berbasis aktivitas jasmani, seperti lomba estafet karet dan lomba memindahkan kelereng, yang terbuka untuk anak-anak dari segala usia. Tak kalah menarik, ada pula lomba joget balon yang ditujukan bagi remaja dan orang dewasa di Desa Pabuaran, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat ikut serta dan menikmati kemeriahan acara ini.
Salah satu lomba yang paling disukai anak-anak adalah lomba mengulas isi buku. Kegiatan ini memberi kesempatan kepada peserta untuk mengekspresikan pemahaman mereka terhadap buku yang dibaca, sekaligus melatih keberanian mereka berbicara di depan umum.
“Dari semua lomba, aku paling suka lomba mengulas isi buku karena seru dan gampang,” kata Rifa dan Lusi, dua peserta cilik yang tampil percaya diri di hadapan para juri dan teman-temannya.
Meskipun sempat merasa gugup, anak-anak tetap menikmati pengalaman yang berkesan tersebut. Saat ditanya apakah mereka mau ikut lagi, keduanya menjawab dengan kompak, “Mauuu, soalnya seru!”
Selain lomba literasi seperti bercerita dan mengulas buku serta lomba literasi spiritual seperti lomba Adzan dan lomba melafalkan doa-doa harian, mahasiswa KKM juga mengadakan berbagai lomba non-literasi seperti estafet karet, estafet kelereng, dan lomba joget balon. Kombinasi lomba ini sengaja dirancang agar anak-anak tidak hanya terasah kecerdasannya, tetapi juga semangat kerja sama, percaya diri, dan kebugaran fisik mereka berkembang melalui permainan seru.
Program ini juga mendapat dukungan besar dari masyarakat sekitar. Orang tua dan warga, ikut serta membantu jalannya lomba dengan hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan lomba serta memberikan dukungan semangat kepada anak-anak mereka, sehingga suasana perlombaan menjadi semakin hidup dan meriah.
“Kami menjalankan program KKM berbasis literasi, dan lomba ini adalah upaya kami menumbuhkan minat baca dan belajar anak-anak melalui cara yang menyenangkan,” kata Nizar.
“Anak-anak sangat antusias mengikuti berbagai lomba, dan masyarakat pun aktif berpartisipasi mendukung kegiatan ini,” tambahnya.
Sebagai panitia KKM, kami melihat bahwa semangat peserta sangat tinggi dalam mengikuti lomba. Namun, tantangan tetap ada, terutama saat mendampingi mereka selama proses latihan. Oleh karena itu, kami memberikan bimbingan secara intensif agar anak-anak dapat memahami materi dengan baik, berlatih dengan sungguh-sungguh, dan lebih percaya diri saat tampil.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan budaya literasi sejak dini. Anak-anak tidak hanya diajak untuk gemar membaca, tetapi juga didorong agar aktif, percaya diri, dan berani belajar melalui berbagai aktivitas positif,” ujar Nizar menutup kegiatan. (Red)

