Forkot, Pandeglang – Pelaksanaan Pemilihan Presma & Wapresma Di kampus Universitas Mathla’ul Anwar Banten tidak berjalan dengan mulus. Hal ini terjadi karena banyaknya temuan kejanggalan pada penyelenggara dan aksi yang tidak pantas dilakukan oleh Rektorat UNMA Banten untuk pemenangan salah satu Paslon. Sabtu, (29/6).
Pada Musyawarah yang dilakukan di gedung rektorat di hadiri oleh Rektor, Warek II, Warek III, Paslon 01, Paslon 2, KPUM, Bawaslum, dan masing masing keterwakilan sebagai saksi kedua Paslon.
Setelah melakukan banyak diskusi dengan semua pihak tidak menemui solusi. Ketua Tim Pemenangan Paslon 01 Ihsan Rohmatulloh memberikan solusi untuk adanya pemilihan ulang dan meminta untuk tidak d lanjutkan perhitungan diduga ada kecurangan yang dilakukan oleh Penyelenggara secara Terstruktur, Sistematis dan Masif.
” Ini jelas Bukti kecurangan dan pelanggaran ada, ini sudah sesuai prosedur kita lakukan tapi tidak di tindak lanjuti oleh rektorat melainkan akan tetap di lanjutkan perhitungan, kami menduga ini persekongkolan untuk memenangkan salah satu Paslon ”
Adanya temuan yang menjadi bukti diantaranya KPUM dan Bawaslum berada di tim pemenangan paslon 02 dan juga pendistribusian kotak suara yang dilakukan malam hari pukul 1 dini hari ke gedung rektorat. Ini merupakan bukti nyata bahwasannya dalam proses PEMIRA Ini sudah dilakukan secara tidak sehat.
Ketua TIM Hukum 01 Yahya menyampaikan bahwasannya dengan banyaknya bukti yang jelas ini harusnya potensi untuk di diskualifikasi salah satu Paslon
” Bukti sudah jelas, bahwasannya ada persekongkolan untuk pemenangan salah satu Paslon, maka apalagi yang mau d bicarakan dalam hal ini seharusnya Rektorat bisa ambil sikap adil agar terjaganya demokrasi di lingkungan kampus yang sehat ”
Atas keberatan dugaan kecurangan secara TSM yang dilakukan oleh Rektorat Dan penyelenggara ini kami akan terus mengawal sampai keadilan demokrasi itu benar adanya di kampus UNMA Banten.
” Kita akan tetap kawal proses ini sampai benar benar adil untuk semua pihak, terlebih adil bagi kami yang dicurangi ” tutup Yahya
Paslon 1 Yaitu M. Saepul Rahman dan M. Fadhilah
Sumber : Iryanto