Forkot, Opini – Oleh : Moh Ilham Jumat (25/8)
Sebuah kritikan atas kekecewaan
Dua kali terpilih menjadi Bupati Pandeglang sejak 2016 sampai sekarang, Irna Narulita istri dari Ahmad Dimyati Nata Kusumah, tidak bisa bawa pengaruh baik dan tidak layak untuk dikagumi oleh masyarakat Pandeglang Provinsi Banten
Tidak heran jika banyak kalangan aktivis gerakan sosial kecewa kepada kepemimpinan Irna Narulita, yang dinilai gagal dalam meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat Pandeglang
Dengan banyaknya persoalan yang terus sampai sekarang masih disuarakan, salah satu nya yaitu index angka kemiskinan yang masih tinggi, yaitu mencapai 114.650 jiwa sedangkan angka pengangguran yaitu mecapai 50.910 jiwa ini pernyataan dari Badan Pusat Statistik Pandeglang Tahun 2022
Belum lagi soal insfratruktur yang masih amburadul tidak merata serta banyak persoalan persoalan lain, yang tidak bisa ditangani oleh kepemimpinan Irna Narulita
Berbicara kabupaten Pandeglang tentunya kita selaku masyarakat merasa bangga dengan banyaknya sumber daya alam yang kian melimpa, gunung, sawah, laut, hutan, wisata dan lain-lain
Namun disisi lain kita sebagai masyarakat Pandeglang merasa ada yang kurang di tubuh kabupaten Pandeglang, karena diketahui bersama bahwa Kabupaten Pandeglang adalah kabupaten diurutan pertama yang tertinggal di Provinsi Banten dibandingkan dengan kabupaten lain, ini sangatlah perihatin untuk kita semua selaku masyarakat Pandeglang
Kita merasa bahwa Pandeglang ini terlalu banyak masalah yang sifatnya merugikan masyarakat, hal itu tidak bisa dibiarkan dan tidak bisa dipungkiri oleh siapapun. Silahkan buka media media masa pasti disitu banyak sekali persoalan yang muncul kalau sudah bicara pandegalng, mulai dari persoalan dugaan korupsi, Kekerasan seksual dan masih banyak persoalan lainnya .
Padahal tujuan kita ketika memilih sosok bupati itu tentu bukan hanya sekedar untuk terisinya jabatan bupati semata, kita pilih karena kita punya harapan untuk kemajuan kabupaten Pandeglang, tetapi sayangnya sudah dua kali (2X) terpilih menjadi bupati, malah tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kelas menengah kebawah, ini semua menunjukan kepemimpinan bupati Pandeglang Irna Narulita, tidak bisa memegang amanah rakyat dengan baik
Hal ini perlu direnungkan oleh kita semua selaku masyarakat Pandeglang dan ini menjadi sebuah pertanyaan, lalu Kabupaten Pandeglang yang seperti apakah yang kita inginkan serta Bupati yang seperti apakah yang kita inginkan
Bicara keinginan jelas kita selaku masyarakat menginginkan Kabupaten Pandeglang ini yang lebih baik, dari semua sektor tidak ada yang namanya persoalan yang merugikan masyarakat
Kita juga ingin punya pemimpin atau bupati yang bisa memegang amanah rakyat, dan juga yang bisa mensejahterakan rakyatnya sesuai dengan nilai nilai Pancasila alinea ke 5 yaitu” Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sedikit mengutip kata” Abdurahman Wahid yaitu” Keberhasilan pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin
Pernyataan yang di sampaikan oleh Abdurrahman Wahid sangatlah betul, tapi hal itu aga sulit juga karena Pemimpin atau bupati kita hari ini yaitu Irna Narulita, bukan lah pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyatnya, yang kini dirasakan hari ini di Pandeglang
Sementara kami sangat butuh pemimpin yang bisa membawa kabupaten Pandeglang yang lebih baik, bukan hanya sekedar eksistensi semata tapi yang bener-benar kerja nyata, jangan sampai semua masalah ditutupi dihadapan rakyat, masyarakat harus tau persoalan persoalan yang terjadi di Pandeglang
Tahun 2023 sempat viral di berbagai media sosial, sosok Bupati Pandeglang Irna Narulita mengenai dugaan harta kekayaannya yang dinilai tak wajar oleh kalangan organisasi kemahasiswaan di Pandeglang
Melihat kejadian seperti itu maka tak heran jika ada yang mempertanyakan asal muasalnya kekayaan itu dimana, dan mereka pula mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk mengauditnya, karena ketika kita melihat masyarakat Pandeglang sendiri yang dipimpin olehnya masih jauh dari kata sejahtera
Semua paparan diatas sampai bawah bukanlah atas dasar kebencian, tapi ini Ialah bagian faktor dari sebuah ke gelisahan serta keresahan kepada kempimpinan bupati Pandeglang
Oleh karena itu, pentingnya kita semua selaku masyarakat untuk terus terlibat dalam memantau jalannya suatu pemerintahan, serta pentingnya juga kita sebagai warga negara untuk terus menciptakan suatu demokrasi, dengan cara menyampaikan pendapat dan itu sudah di lindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 .
Sumber : Iryanto